Hamba Sahaya Adalah? Ini Penjelasannya

Hamba Sahaya Adalah? Ini Penjelasannya

Hamba sahaya adalah – mungkin kata hamba sahaya yang sering kita dengar. Banyak sekali budak atau budak yang bisa kita temukan dalam terjemahan Al-Qur'an. Dalam bahasa Arab, budak disebut 'abiid (العبيد) atau riqq (الرّقّ).

Dalam Al-Qur'an hamba sahaya, seorang budak disebut "abiid" (budak) karena ia harus dikuasai dan diperbudak oleh orang lain, tuannya (tuannya sendiri).

Sayangnya, budak juga disalahartikan, dan banyak orang mengira bahwa nama budak atau slave berarti pembantu.

Sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman bahwa akibatnya sangat fatal. Sebenarnya, ada perbedaan besar antara budak dan pembantu. Berikut kami berikan beberapa komentar singkat tentang hamba saya.

Hamba Sahaya Adalah

Hamba Shahaya adalah budak yang belum dibebaskan. Mereka harus membayar sejumlah uang sebagai tebusan untuk bebas

Pengertian Hamba Sahaya

Kami akan menjelaskan tentang "hamba sahaya adalah" yang sudah dijelaskan diatas tadi.

Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan dan diberikan kepada yang membutuhkan.

Jenis-Jenis Zakat

1. Zakat Fetra
   Zakat untuk membersihkan diri. Dikeluarkan selama Ramadhan. Dosisnya adalah 2,5 kg atau 3,5 liter per orang.
2. Zakat Mall
   Zakat digunakan untuk membersihkan harta benda. Ada tingkatan tersendiri untuk menghitung zakat mal.

Kelompok Penerima Zakat

1. Fakir. Di antara orang miskin, mereka yang tidak memiliki sumber pendapatan karena masalah serius seperti penyakit.
2. Miskin. Sedangkan yang miskin didefinisikan sebagai mereka yang memiliki sumber pendapatan, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Riqab atau biasa disebut budak.
4. Gharim atau gharimin, yaitu seseorang yang memiliki hutang yang sulit untuk dilunasi.
5. Mualaf, orang yang baru saja memeluk Islam merasa bersatu.
6. Fiisabilillah, pejuang agama Islam.
7. Ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan makanan dalam perjalanan jauh.
8. Amil, yang mendistribusikan zakat.

Tanya Jawab Mengenai Hamba Sahaya

Pertanyaan :

Apa definisi budak dalam Surah Al-Mu'minun: 5-7 Al-Qur'an? Apakah ini berarti bahwa wanita yang bukan istri diperbolehkan?

Qs. Muminon: 5-7:

"Mereka yang melindungi auratnya selain istri atau budaknya, mereka tidak bersalah. Tapi siapa pun yang menginginkan selain itu, mereka adalah pelanggar hukum."

[Hamba Allah melalui email]

Menjawab soal pertanyaan :

Istilah ma malakat aimanuhum, juga diterjemahkan sebagai "budak wanita", mengacu pada sekelompok orang yang umum di seluruh dunia pada saat diturunkannya Al-Qur'an. Memang, Allah dan Rasul-Nya tidak menyetujui perbudakan, tetapi pada saat yang sama harus diakui bahwa Quran dan Hadis tidak mengambil tindakan drastis untuk menghapus perbudakan sekaligus. 

Baik Al-Qur'an maupun As-Sunnah menutup semua pintu bagi lahir dan berkembangnya perbudakan, kecuali para tawanan yang diciptakan oleh perang untuk membela diri dan keyakinannya. Meski begitu, ia menawarkan kesempatan kepada penguasa Muslim untuk membebaskan mereka.

Dalam hal ini juga dapat dipahami sebagai keharusan adanya ketentuan hukum bagi budak. Salah satu syaratnya adalah izin untuk menikahi gadis budak. Mereka bukan hanya manusia dengan kebutuhan biologis, tetapi juga merupakan cara untuk menghapus perbudakan. 

Budak perempuan yang menikah dengan budak laki-laki akan tetap menjadi budak, begitu pula anak-anaknya. Tetapi jika menikah dengan orang bebas dan memiliki anak, anak itu tidak dilahirkan sebagai budak, begitu pula ibu dari anak itu. Jadi, pernikahan seorang pria merdeka dengan seorang budak wanita adalah cara untuk menghapus perbudakan.

Tentu saja, ayat di atas tidak mendukung memiliki wanita tanpa istri. Dan budak wanita yang disebutkan di atas sudah tidak ada lagi.

[M. Quraish Shihab – Komite Ahli Pusat Penelitian Quran]

Akhir kata

Diatas adalah sharing mengenai hamba sahaya, sekarang sudah jelaskan? jangan bingung lagi mengenai hamba sahaya adalah. Semoga bermanfaat bagi kita semua, terimakasih telah berkunjung ke bukakuy ini.

Berbagi :